Desa Yeh Embang
Yeh Embang merupakan desa yang berada di Kecamatan Mendoyo,
Kabupaten Jembrana, Bali, Indonesia.
Yeh Embang mempunyai SDA dan SDM
yang berlimpah, sehingga merupakan salah satu desa yang mempunyai peranan penting
di kabupaten jembrana. Mengenai pendidikan, Yeh Embang tergolong maju, ini
terbukti dengan SDM yang dimilikinya mampu bersaing dan tersebar luas di
indonesia bahkan ada juga yang sudah go international.
Yeh Embang terdiri dari dari lima
dusun:
Dusun Pasar
Merupakan daerah Yeh Embang
bagian selatan yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Daerah ini
memiliki garis pantai yang panjang yang cocok digunakan sebagai daerah
pariwisata walaupun sampai sekarang masih belum begitu populer di kalangan
wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Sebagian daerahnya merupakan lahan
pertanian yang subur yang sangat cocock untuk budidaya pertanian.
Dusun Baleagung
Merupakan daerah Yeh Embang
bagian tengah yang setengah wilayahnya merupakan pemukiman penduduk dan
setengahnya lagi merupakan lahan pertanian, di sini merupakan pusat
pemerintahan desa Yeh Embang (kantor perbekel). Serta daerah ini dilengkapi
dengan pusat sarana olahraga (lapangan bola), namun akhir-akhir ini karena
kurangnya perawatan serta bantuan dari pemerintah kesannya lapangan olahraga
ini kurang terawat serta diperlukan fasilitas yang menunjang serta perbaikan
yang berkala.
Dusun Wali
Merupakan daerah Yeh Embang
bagian tengah yang sebagian besar wilayahnya merupakan lahan pertanian. Tanaman
perkebunan sangat cocok ditananam di daerah ini. Banyak sekali kita jumpai
tanaman kakau maupun kelapa di setiap perkebunan penduduk. Daerahnya yang
landai cocok juga digunakan sebagai tempat pemukiman penduduk. Kita juga bisa
melihat hamparan sawah yang luas di daerah ini.Sebagian besar penduduknya
berprofesi sebagai petani dan buruh tani.
Dusun Kaleran
Merupakan salah satu daerah Yeh
Embang bagian utara yang paling luas di antara dusun-dusun yang ada di
yehembang. wilayahnya terdiri dari perkebunan, yang banyak didominasi oleh
tanaman seperti kakao, cengkeh, kelapa, dan tanaman perkebunan lain.
Dusun Bungbungan
Merupakan dusun yang terletak
paling utara di Desa Yeh Embang, berbatasan langsung dengan hutan lindung dan
Kabupaten Buleleng. Karena letaknya tersebut maka mata pencaharian penduduknya
sebagian besar bertani tanaman perkebunan rakyat, dahulukopi robusta, tetapi
sejak 1980-an berubah menjadi cengkeh, kakao dan kelapa. Sebagian besar
penduduknya merupakan pendatang dari Kabupaten Klungkung, terutama dari Desa
Bungbungan di Kecamatan Banjarangkan.
Sejarah
Dulu sekitar tahun 1880
sampai dengan tahun 1912 setelah desa-desa tua (Desa Mendoyo, Desa Yehkuning,
Desa Delodbrawah, Desa Tegalcangkring) memang perlu untuk memperluas lapangan
kerjanya yaitu secara upahan pertama kemudian mengumpulkan beberapa tokoh dan
beberapa anggota untuk membabat (membuka) hutan, istilah Balinya “Nyuang Alas”.
Setelah sekehe dianggap cukup dan pimpinan telah dipilih, dibuat Kepala Sekehe
dari Mendoyo, Tegalcangkring, dan Delodbrawah mengambil lokasi di sebelah timur
sungai, sedangkan sekehe dari Yehkuning mengambil lokasi di sebelah barat sungai
sampai pada sungai Yeh Buah. Pada kedua sungai yang dijadikan sebagai batas
pembabatan hutan tersebut dimana kekompakan/sekehe menemukan pada kedua sungai
antara lain :
- Sungai yang ada di bagian timur dan daerah yang dipekerjakan telah ditemukan pada pinggiran tepi sungai tumbuh dengan subur bunga Rejasa yang tidak henti-hentinya berbunga,
- Sungai di bagian barat sepanjang tepi sungai tumbuh degan suburnya pohon pinang (Pohon Buah).
Dari kedua sungai yang
ada sebagai batas areal pembabatan hutan tersebut maka sungai yang ada di barat
tersebut Sungai Yeh Buah, sedangkan sungai yang satunya lagi atau yang bagian timur
disebut Sungai Yeh embang. Dalam pemberian nama oleh perintis terdahulu
berpatokan pada sungai (Tukad) Yeh embang secara otomatis menjadi dearah
pengenal bagi wilayah yang diduduki oleh para pembabat hutan, lambat laun yeh
embang menjadi nama resmi yang populer diakui oleh masyarakak luas.
Adapun ciri khas yang
saya ketemukan di Desa Yehenbang antara lain :
1. Secaran memberi
embang/kesempatan/peluang kepada mereka yang mempunyai keterampilan baik dalan
bidang pertanian, perusahaan, lading dan sebagainya.
2. Keharmonisan
hubungan sosial dan adat–istiadat cukup baik, tenggang rasa tidak ada perbedaan
satu dengan lainnya merasa menjadi warga masyarakat yang mempunyai hak dan kewajiban
yang sama.
a. I Ketut Wadi ,“ Sungai Yehembang sejak dulu
hingga sekarang tidak mempunyai muara sendiri melainkan nompleng pada sungai
Yeh Buah, oleh karena itu disebut sebagai sungai tanpa muara (ngembang) yang
lama kelamaan kata ngembang berubah lafalnya menjadi embang yang akhirnya
menjadi Sungai Yehembang.”
b. Dewa Kade Dhana ,“
Embang diasosiasikan kembang/bunga dengan alasan anak sungainya menggunakan
nama kembang seperti nama sungai Pangkung Sari (sari = kembang), Munduk
Anggrek, dan sebagainya.”
Dari beberapa
keterangan dan pendapat di atas dapat disimpulkan :
1. Nama Yehembang
diangkat dari nama sungai yang secara langsung melintasi wilayah desa
pemukiman, yang nama-nama tersebut telah ada sejak zaman dulu sebagai sumber
kehidupan sungai (air) embang.
2. Dalam kaitannya
dengan nama Desa Yehembang dari sejak lahir sampai sekarang maupun yang akan
datang selalu memberikan embang(peluang) maupun harapan bagi siapa saja yang
secara ulet berusaha,bagaikan aliran sungai yang terpatri di desa ini.
Dari uraian tersebut,
mengingat para sekehe dengan kegotong-royongan yang sangat tinggi, luas tanah
hutan sudah sangat luas, maka diadakan pembagian penggarapan. Bagian utara yang
saat ini menjadi Banjar Munduk Anggrek kebanyakan dari Mondoyo dan Yehkuning,
Banjar Sekar Kejula dari masyarakat Delodbrawah.
Melalui sekehe kegiatan
dan kekompakan semakin meningkat, perluasan areal terus dilakukan, Yehembang
memberikan daya tarik bagi masyarakat lainnya, maka timbul daerah-daerah baru,
antara lain :
- Banjar Bangli masyarakatnya berasal dari Kabupaten Bangli
- Banjar Bungbungan aslinya dari Bungbungan (Klungkung)
- Banjar Kedisan asalnya dari Kedisan
- Banjar Nusamara asalnya dari Nusa Penida
- Banjar Yeh Buah asalnya dari Badung.
Melihat luasnya Desa
Yehembang dengan lainnya perkembangan penduduk baru, maka pemerintah merasa
perlu dibuat garis batas desa, dengan menggunakan batas alam sebagai tanda,
yaitu bagian barat Sungai Yeh Buah menjadi wilayah Penyaringan, dan sebelah
timur Sungai Yeh Buah sempai dengan Yehsumbul adalah wilayah desa Yehembang
[Yehembang Kauh, Yehembang, Yehembang Kangin], Desa Yehembang berdiri secara
resmi pada tahun 1913 dengan menunjuk selaku kelihan (Kelihan Gede) yang
pertama adalah I Gusti Putu Berata.
Yeh Embang | |
---|---|
Desa | |
Negara | ![]() |
Provinsi | Bali |
Kabupaten | Jembrana |
Kecamatan | Mendoyo |
Kodepos | 82261 |
Luas | 35,49 km² |
Jumlah penduduk | 7.466 jiwa (2011) |
Kepadatan | 210 jiwa/km² (2011) |
Kunjungi kami di FACEBOOK
0 komentar:
Posting Komentar